Jumat, 29 Juni 2012

Niall Love Story (part 3)

Mungkin sudah saatnya berubah. Semenjak semalam, benar juga bella sudah tenang disana, kenapa aku yang disini tidak bisa tenang? Sedangkan bella yang disana saja sudah tenang. Lebih baik aku turun ke bawah dan mulai berubah kembali seperti sebelum kenal bella, bukannya aku ingin melupakannya. Tapi yaa mengertilah. Saat aku turun kebawah, the boys yang tadinya berisik menjadi diam, mereka heran sejenak dan kembali berisik, tapi kali ini terlihat acting. Kenapa jadi serba salah? Sudahlah, bodo amat. Aku pergi menuju dapur, entah kenapa sekarang aku malah terasa lapar padahal sejak kemarin aku tak pernah merasa lapar. “hey!! Kenapa tidak ada makanan? Aku lapar” sama sekali tidak makanan yang ada hanya piring dan gelas. Haruskah aku makan piring dan gelas itu?
“deleveri nando’s saja” aha ku tebak itu zayn!
“lagi pula semuanya juga belom makan” ucap liam
“okey, aku telfon nando’s”
“niall, kesini cepat!!”
“kenapa?”
“next week udah mulai tour, Cuma sebentar 2bulan”
“lalu?”
“buat directioners senang.”
“huh? Memang aku kenapa?”
“yang kemarin itu apa?”
“lupakan yang kemarin, aku akan kembali normal. Walaupun butu waktu”
“apa yang ter-”
“jangan bertanya, jika aku jelaskan kalian tidak akan percaya.” Yak! Semua kembali normal walaupun belom sepenuhnya. Ohiya 1 minggu ini udah gak ngetweet atau buka twitter, pasti directioners udah mikir macem macem. Kayak zayn, terakhir ngetweet di bathup, terus 1 minggu lebih gak ngetweet di kira meninggal di bathup -_-.
:
“Hola lads. Miss me?”
:
“i’m okay guys, tenang aku gak kenapa kenapa. Hanya sedikit masalah, seharusnya kalian tau ;)”
Cukuplah 2 tweet itu. Mulai beaktifitas seperti niall yang dulu!.
--------------------


Masih merenungi nasib, bagaimana ini kalo aku di UK. Aku mencoba mengingat siapa kerabat ku yang dekat dengan ku selaiin bella, banyak sih.. Cuma ya gitu udah pada kerja semua dan mempuyai kehidupan masing masing sendiri. OHIYAA! Josh!! Aku baru ingat kalo dia juga dekat denganku, sudah lama juga tidak berhubungannya. Aku coba telfon sajalah.

“hallo? Ini josh devine?”
“iya, ini siapa?”
“nabila”
“nabila mana?”
“yaampun kau jahat sekali. Nabila sepupumu, yang tinggal di Indonesia. Massa kau lupa?”
“YAAMPUN NABILAA!! Yaduu aku kangen banget sama kamu! Ada apa nelfon?”
“2 bulan lagi aku pindah ke UK”
“wow! Serius?!”
“iya, aku serius”
“untungnya tour ku sudah selesai, jadi kita sempat bertemu!”
“tour? Kau penyanyi?”
“bukan aku drummer, drummer one direction”
“HAH?! One Direction?!” sungguh?! Josh bekerja dengan one direction? Astaga benar benar, kenapa kerabat ku selalu ada hubungannya dengan one direction. Aku berteriak di kata ‘one direction’ langsung saja tisya masuk kamarku “ada apa?!” aku mengasih sinyal untuk diam dan menunggu.
“iya, memang kenapa?”
“tidak aku hanya kaget, kau ingat bella? Bella arinta sepupu kita yang minggu lalu meninggal”
“iya memang kenapa?”
“kau tau dia dekat dengan niall horan?!”
“sungguh?”
“kau tidak tau? Yasudah lain kali akan kuceritakan”
“baiklah, nanti aku akan tanyakan dengan niall”
“sudah dulu yaa! Byee josh”
“bye nab”
Ohiya jelas saja, pasti josh tidak bersama one direction. Dia hanya seorang drummer. Setelah aku menutup telfon langsung saja tisya bawel dan banyak bertanya. “ada apa dengan one direction?”
“aku ceritakan tapi kau jangan berteriak. Okeyy?”
“uhm....... Okey!”
“kau tau josh? Sepupu kita”
“aku tak ingat sama sekali, yang ku ingat josh devine drummer one direction” benar saja fangirl tisya keluar lagi. Yaa, aku baru ingat tisya tidak suka bergaul dengan keluarga jelas saja dia tidak tau, kecuali bella. Aku yakin dia akan teriak jika aku jelaskan. Aku menarik nafasku dan mulai berbicara
“ya, dia itu. Josh devine sepupu kita”
“APA?!! KAU SERIUS? KAU TIDAK BERCANDAA” sudah keduga pasti dia teriak.
“tadiku bilang apa? Jangan teriak! Kau tidak percaya? Yang tadi aku telfon dia dan diakhir aku bilang ‘bye josh’. makanya banyak bergaulah dengan keluarga, jangan hanya bisa berkutik dengan tumblr,twitter,youtube, dll itu” aku lihat tisya gemeteran, yaampunn tisya. Hanya mendengarkan kabar seperti itu saja sampai segitunya.
“calm tisya, calm tisyaa. Jadi? Tolong beri tau dia untuk followback aku! Pleaseeeee”
“iyaa, adikku tercintah” seperti sebuah sindiran saat aku berkata seperti, yeah! Karena dia adikku, aku sms saja lah si josh.
To: Josh Devine
“josh, follow tisya bisa tidak? Sekalian punya ku hihihihi, ohiya tisya directioner tapi bodohnya dia baru tau kalo kau itu sepupunya. Weird-_-”
From: Josh Devine
“tisya adik mu itu? Apa kabar dia? Sepertinya aku terakhir bertemu saat dia masih kecil, jarang sekali dia mau bergaul dengan keluarga. Ohiya apa usernamemu dan tisya?”
To: Josh Devine
“memang, sibuk dengan dunianya,
Josh tidak membalasanya lagi, baiklah aku buka twitter saja. Scroll down timeline dan ngeliat tisya dengan tweet dia yang berbahagia karena dia baru mengetahui kalo sepupunya
:
“OMG CANT BELIEVE JOSH DEVINE IS MY COUSIN”
:
“@ hei ma lil cousin :D”
Oh tidak josh me mentionku,pasti banyak mention masuk. Kalo tisya mungkin sudah terbiasa dengan mention banyak,kalo aku? Mention masuk saja jarang.
:
“@ oh josh, i’m not your lil cousin -_-. Umurku 18 tahun jangan sebut aku anak kecil”
Sign out.

2 Bulan Kemudian.

“Hallo UK dan kehidupan baru”ucap dalam hatiku sesampainya di airport. Yep setidaknya kehidupan baru dan bisa melupakan’nya’.Ryan, dia itu yang awalnya bisa merubah hidupku lebih baik tapi sekarang? Dia melupakanku. Dia menganggap diriku gak pernah ada di dalam kehidupannya. Sungguh aku menyesal pernah mengenalnya. Sudahlah tidak usah mengingat dia lagi. “kak, udah sampe UK nih ;;) sms josh donggg!!” “b-a-w-e-l”. Sesampainya dirumah, rumah di UK ini gak di tempatin sekitar hampir 15 tahun, tapi masih bersih karena ada suruhan mama papa buat bersih bersih. Aku tinggal disini Cuma 3 tahun terus tinggal di Indonesia deh. Well, sampai dirumah langsung tidur karena semua barang barang sudah rapi jadi gak usah ribet ribet ngerapiin barang-barang paling Cuma pakaian saja.
Wow, yang benar saja aku tertidur selama 5 jam. Dan sekarang pukul 7 malam. “kau sudah bangun?” tisya senonoh masuk kamarku, selalu saja.
“yang kau lihat?”
“sudah terbangun!”
“iya, kenapa?”
“besok temani aku pergi yaa? Temani aku ke 1D store”
“Tidak mau”
“harus mau! Mama menyuruhku untuk ditemani kau. Jika boleh sendiri aku akan pergi sendiri”
“baiklah” ucapku dengan malas. Sekali lagi, dia adikku.
“AYO BANGUN CEPAT! CEPAT MANDI!!” ughh! Tisya menggangu tidurku. Heii! Bukankah toko itu di bua pukul 10? Pukul berapa ini? Baru jam 7 pagi. APA?! JAM 7 PAGI?! Yang benar saja. Okelah, baiklah aku pasrah. Sesampainya di 1D store, aku malas untuk masuk. Banyak sekali directioners disana..
“tis kamu masuk sendiri saja ya? Aku malas jika harus ikut ke dalam”
“lalu kau mau pergi kemana?”
“uhm.. nah itu ada toko buku! Aku kesana aja, lagi pula aku juga pengen membeli buku. Jika sudah selesai telfon aku saja, nanti aku langsung menunggu mu di depan 1D store”
“baiklah, jaga dirimu baik-baik!”
“HEI!! Seharusnya aku yang bilang seperti itu!” tisya tisya. Jujur saja walaupun kau sedikit menyebalkan SALAH! bukan sedikit, tapi sangat menyebalkan tapi kau itu lucu, baik dan perhatian. Yeah.. tisya sedang berbelanja stuff yang dia inginkan. Pasti dia keluar dari situ dia membawa banyak barang. Dia sudah cukup lama menabung hanya untuk 1D stuff. Sudah lupakan tisya. Aku masuk ke toko buku itu, ewh banyak sekali majalah yang berbau 1D. Kenapa hidup ku di penuhi dengan one direction. Akhirnya aku hanya melihat lihat rak buku. Konsen dengan rak rak ini. Ugh mana sih buku itu? Seharusnya ada di sekitar sini, mana aku lupa judulnya. BRUKKK! Aku terjatuh dan menabrak seorang cowo, kacamata hitam dan topinya terlepas. “aduh, sorry maaf banget. Maaf aku gak liat maaaafff” ucapku. Sempet terjadi kontak mata, seperti di sinetron. Tunggu cowo ini? “calm girl”ucapnya tunggu ini... NIALL HORAN?! Ugh kenapa sih. “niall horan?” “huh? Iya kenapa?” “gak papa, ya udah yaa aku duluan bye!” -bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar